Lambang merupakan tanda pengenal berupa gambar untuk mengidentifikasi keberadaan suatu organisasi. Lambang juga merupakan pembeda antara suatu organisasi dengan organisasi lainnya. Gerakan Pramuka Indonesia menggunakan silhouette (bayangan) tunas kelapa sebagai lambangnya.
Lambang tunas kelapa pertama kali digunakan secara resmi saat Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno menganugerahkan Panji Pendidikan Kepanduan Nasional Indonesia kepada Gerakan Pramuka pada tanggal 14 Agustus 1961.
Pada panji tersebut nampak silhoutte (bayangan) tunas kelapa berwarna merah. Berbeda dengan lambang gerakan pramuka di berbagai negara yang umumnya menggunakan silhouette bunga lily (fleur-de-lis) berwarna putih dengan latar belakang warna ungu.
Berkaitan dengan lambang gerakan pramuka di Indonesia yang menggunakan tunas kelapa.
Berikut ini ulasan singkat mengenai lambang tersebut.
1. Pencipta Lambang Pramuka
Orang yang berjasa menciptakan gambar silhouette tunas kelapa sebagai lambang gerakan pramuka di Indonesia bernama R. Soenardjo Atmodipoerwo. Seorang pandu yang juga bekerja di Departemen Pertanian. Beliau terinspirasi dengan pohon kelapa yang seluruh bagiannya dapat bermanfaat.
Hanya saja pada buku-buku kepramukaan yang selama ini beredar, tertulis bahwa yang menciptakan lambang tersebut adalah Sunarjo Atmodipuro. Padahal pada batu nisan beliau tertulis namanya dengan redaksi ejaan lama, R. Soenardjo Atmodipoerwo.
2. Dasar Aturan
Aturan lambang Gerakan Pramuka bisa kamu baca pada Anggaran Rumah Tangga (ART) Gerakan Pramuka Bab VII Pasal 20. Pada aturan tersebut jelas diterangkan bahwa lambang Gerakan Pramuka adalah tunas kelapa.
Tetapi bukan berarti terdapat perubahan yang asalnya dalam bentuk bayangan tunas kelapa menjadi gambar tunas kelapa. Karena perubahan redaksi tersebut hanya untuk mempersingkat sebutan saja. Namun pada dasarnya lambangnya tetap berbentuk bayangan tunas kelapa.
3. Warna Lambang Pramuka
Telah jelas pula bahwa pada ART Gerakan Pramuka, warna lambang berupa tunas kelapa disesuaikan sesuai dengan penggunaannya. Tidak harus warna baku hitam atau merah.
Contohnya pada kepala surat, menggunakan warna hitam. Pada bendera menggunakan warna merah. Pada tanda kecakapan umum (TKU) penegak dan pandega berwarna kuning. Pada sampul buku terbitan kwartir nasional sering berwarna putih. Atau bahkan bisa kombinasi beberapa warna.
4. Arti Kiasan Lambang Pramuka
Sesuai dengan Keputusan Kwartir Nasional No. 06/KN/72 dijelaskan bahwa lambang Gerakan Pramuka memiliki rincian arti kiasan sebagai berikut;
- Buah nyiur dalam keadaan tumbuh disebut cikal. Ini berarti Pramuka adalah inti bagi kelangsungan hidup bangsa sebagai tunas penerus bangsa.
- Buah nyiur tahan lama. Artinya Pramuka adalah orang dengan jasmani dan rohani yang kuat dan ulet.
- Buah nyiur dapat tumbuh di berbagai jenis tanah. Berarti Pramuka harus bisa beradaptasi dalam kondisi apapun.
- Nyiur tumbuh menjulang tinggi. Maksudnya setiap anggota Pramuka memiliki cita-cita yang tinggi.
- Akar nyiur kuat. Berarti Pramuka berpegang pada dasar-dasar yang kuat.
- Nyiur pohon serbaguna. Artinya Pramuka harus dapat berguna bagi nusa, bangsa dan agama.
- Nyiur adalah nama lain dari pohon kelapa. Jadi meskipun lambangnya berupa tunas kelapa, arti dari kiasannya tetap terinspirasi dari keseluruhan pohon kelapa yang telah tumbuh dewasa.